KRITIK ITU OBAT!
pernah kah seseorang atau siapapun yang dekat atau jauh dari kita bisa keluarga, sahabat, teman, kekasih, tetangga mengeluarkan ucapan terasa menyelekit, menyakitkan ditelinga kita? atau diri kitalah yang mengeluarkan ucapan dan kata yang begitu menyakitkan secara tidak sadar?
bahkan bukan hanya itu saja terkadang buat kita yang mendengar terasa kaget merinding disko? gimana tidak, seperti gak ada api tapi ada asap? secara spontan mungkin? ya, gak asing lagi biasanya sering kita sebut dengan sebuah kritikan?
apa rasanya?
sakit? sedih? kaget? atau malah suka?
ups itulah yang gue alami, yang awal2 gue begitu kaget dengan sebuah kritikan, dengan deffense mechanisme "denial" iya, gue menolak. bahkan gue merasa gue lah yang paling benar bahkan sok benar dan bak menjadi korban pelaku kejahatan -___-". apa sih jahat banget orang ngomong begitu? dimana sih hatinya.. dll. dengan responya paling bisa ditahan dipendem,ngucap balik yang kadang bisa menjadi sebuah kemarahan..
tapi perlahan-lahan waktu, guepun melek, beberapa kalinya gue mendapatkan kritik, ntah itu dari segi penampilan,perilaku dll.
dan yak! akhirnya waktu jugakah.., menyadarkan gue ternyata dengan sebuah kritikan bisa buat kita khususnya gue sadar dengan diri sendiri *jegeeeer
mungkin sebelumnya gak pernah menyadari atau bahasanya ngeh.lalu seketika disadarkan
atau jadi mikir, mungkin dengan kritikan ini cara Sang Pencipta mengingatkan kita khususnya gue bahwasanya ada sesuatu yang kurang beres dari kita melalui perantara orang dengan mnegkritik lalu diri jadi sadar?
dan kejadian ini terjadi kembali hari ini,
cerita singkatnya, salah seorang teman dekat sekali melontarkan kritikan dengan bilang apa sih mulai deh anehnya" dengan ia berbicara seperti itu guepun merenung, dan kata kata itu selau teriang sampai detik ini
*ini serius!
benarkah? akhirnya gue memflashback hal yang menurut gue wajar dan sah ternyata dipandang sebuah keanehan?
tuhkan berarti ada yg gak beres kan sampe ada yang ngomong kaya gitu?
dengan kritikan ini gue jadi merenung dan mikir kaya ngerjain soal uts sama uas! -_-
mungkin kalo dia gak kritik otodidak gue gak mungkin sadar? merenung/dan mikir? iya kan ya?
jadi,gue bisa menghipotesa alias menyimpulkan kritik itu emang kaya obat, kenapa? awalnya pas kita minum obat kan PAHIT, ada yang pahit aja,pahit banget. tapi ya itu ada manfaatnya. sama kaya sebuah kritikan pas kita mendengarkannya mungkin emang PAHIT bahkan ucapan itu kita telan ,tapi ya itu lagi pasti ada manfaatnya. bener?
kadang juga harus disyukuri dengan sebuah kritikan ada yang masih peduli dan perhatiin sama kita kan? ya itu buktinya masih mau ngritik xD
tapi inget etika mengritik, kritiklah waktu dan situasi yang tepat, jangan mengkritik dibanyak orang itu itu mah bukan mengkritik tapi menjatuhkan.
setuju? :D
atau beraniin diri aja ketika orang gak ada yg kritik, kita yang mulai minta dikritik supaya menjadi bahan refrensi ? berani? ;D
0 comments: