Kisah Mengharukan antara Rasulullah dan Ukasyah
Kisah yang selalu begitu meneduhkan hati dan menurunkan air mata ketika membacanya, kisah antara Rasulullah & Ukasyah.
(sumber : Google)
Penghujung usianya, saat Rasulullah sudah mulai sakit-sakitan beliau meminta kaum muslimin untuk berkumpul dalam sebuah majelis di masjid Madinah, maka berkumpulah para sahabat memenuhi undangan Nabiyallah tercinta dan bersiap-siap untuk mendengarkan pesan apa yang disampaikan Rasulullah.
Setelah para sahabat berkumpul,Rasulullah segera naik mimbar seraya berkata dengan suara yang dalam
"Wahai kaum muslimin,siapa yang pernah aku sakiti?berdirilah!balas aku sekarang!karena aku tidak mau menerima balasan itu diakhirat."
Mendengar apa yang dikatakan Rasulullah itu, tidak ada satupun yang berdiri. Akhirnya Rasulullah kembali bertanya
"Wahai kaum muslimin,siapa yang pernah aku sakiti, berdirilah! aku tidak mau menerima itu diakhirat."
Namun
tetap tidak ada yang berdiri, hingga Rasulullah bertanya untuk yang
ketiga kalinya, maka berdirilah Ukasyah sembari berkata
"Ya Rasullullah demi Allah,Demi Rasulullah, demi Ayah dan Ibuku, andaikan engkau tidak berkata seperti ini 3 kali, aku tidak akan berdiri. tapi karena engkau tidak berhenti bertanya,akupun memberanikan diri untuk berdiri. ya Rasulullah ,ketika perang badar dulu,aku berdiri disebelahmu, entah dengan sengaja atau tidak,tongkatmu itu mengenai tubuhku. saaaaakit ya Rasulullah,.. maka hari ini aku ingin membalas memukulmu dengan tongkat itu, Wahai rasulullah"
Apa jawaban dari Rasulullah?
"Wahai Ukasyah,jauh nian dari sikap kesengajaanku untuk memukulmu,tapi bila engkau menghendaki untuk balas memukulku,pukulah"
Seketika
suasana majelis menjadi gaduh,Rasulullah dengan senyumnya mengangkat
tangan memberi tanda agar para sahabat berlaku tenang,kemudian
Rasulullah berkata kepada Bilal
Mendegar itu Bilal bergegas menuju rumah Fatimah, ia tak mampu berucap sedikitpun. Namun saat sudah berada dirumah Fatimah, ia ditanya oleh Fatimah untuk apa tongkat tersebut, bilal menjawab ;"Wahai Bilal, ambilah tongkat yang aku gunakan saat perang badar itu dirumah Fatimah."
" tongkat ini untuk memukul Rasulullah wahai Fatimah, hari ini beliau ingin dipukul dengan tongkat itu"
Lalu putri tercinta Rasulullah pun menjawab sambil berlinang air mata
Bilal tidak menjawab. Walaupun demikian, Fatimah tetap melaksanakan perintah Ayahndanya." Bukankah Rasulullah sedang sakit? siapa yang tega mau memukul Rasulullah?"
Tongkat itupun dibawa ke masjid, lalu diserahkan kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah mengatakan
"Wahai Ukasyah , tongkat inilah yang aku gunakan diperang badar, ambilah dan pukulah aku dengan tongkat ini."
Saat akan menyerahkan tongkat itu, abu bakar berdiri
"Wahai Ukasyah,tega nian engkau, Rasulullah sedang sakit,Wahai Ukasyah.Tega sekali engkau mau memukulnya."
Apa jawaban Rasulullah? Rasulullah menjawab dengan penuh kelembutan
"Wahai Abu Bakar,Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"
Lalu Umar menyusul berkata dengan kerasnya
"Wahai Ukaysah,mengapa engkau mau memukul Rasulullah padahal beliau sedang sakit?"
Rasulpun mengatakan hal yang sama
"Wahai Umar Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"
Kemudian berdirilah Sayyidina Ali, seorang sahabat,anak paman sekaligus menantu Rasulullah yang sangat mengasihinya.
Rasulullah menjawab lagi
"Wahai Ukasyah diantara yang hadir ditempat ini akulah yang lebih sering berada didekat Rasulullah, apakah engkau tega memukul Rasulullah dihadapanku? kau boleh memukul aku,Wahai Ukasyah. aku tidak tega melihat Rasulullah dipukul"
Rasulullah menjawab lagi
"Wahai Ali Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"
Lalu berdirlah Hasan dan Husain Cucu Rasulullah sembari berkata :
"Wahai ukasyah,bila engkau tidak mengenal kami,kami adalah cucu Rasulullah.mengqisaskan kamu sama dengan mengqisaskan Rasulullah,maka pukulah kami. kau boleh pukul punggung kami ,perut kami, tapi janganlah engkau memukul Rasulullah,"
dan Rasulullah berkata kepada Hasan dan Husain.
"Wahai pengenang jiwaku, duduklah.!"
Kemudian Ukasyah berjalan mendekati Rasulullah, Para
sahabat tercekat dalam keheningan, menahan tangis kesedihan, dalam waktu
yang tak dalam, tongkat ini berpindah ke tangan Ukasyah.begitu tongkat
tersebut diterima Ukasyah,ia berkata;
"Wahai Rasulullah,ketika tongkat ini dulu mengenai tubuhku,aku tidak memakai baju,sekarang engkau memakai baju,sungguh tidak adil, wahai Rasulullah."
Separuh dari para sahabat yang berada di majelis tersebut berteriak tak kuasa menahan nangis mereka
Sebagian lagi berteriak
"Ya Rasulullah...."
Sebagian lagi berteriak
"ya Ukasyaaaaah..tega-teganya engkau ya Ukasyaaah"
Rasulullah
mengikuti keinginan Ukasyah. Beliau kemudian menanggalkan jubahnya
sehingga terlihat bagian punggung dan dada beliau.
Seolah tak menyiakan-nyiakan kesempatan itu Ukasyah meletakan tongkat dan memeluk Rasullullah erat-erat, sambil menangis ia berkata;
Seolah tak menyiakan-nyiakan kesempatan itu Ukasyah meletakan tongkat dan memeluk Rasullullah erat-erat, sambil menangis ia berkata;
"Wahai Rasulullah,mana mungkin aku tega memukulmu?aku hanya ingin tubuh yang hina ini bersamamu dibumi akhirat,wahai Rasulullah "
Setelah mendengar Ukasyah, kemudian Rasulullah bersabda didepan para umatnya :
"barang siapa ingin melihat calon penghuni surga,lihatlah orang ini."
Mendengar sabdaan beliau, Para
sahabat kemudian ikut terharu.Setelah itu, Ukasyah dan para sahabat langsung
pulang kerumah masing masing .
Rasulpun demikian,sesampainya Rasulullah dirumah,beliau mengalami sakit keras yang menghantarkannya pada keperihan momen sakratul maut. Rasulullah berkata:
Rasulpun demikian,sesampainya Rasulullah dirumah,beliau mengalami sakit keras yang menghantarkannya pada keperihan momen sakratul maut. Rasulullah berkata:
"ya allah...sakit nian sakaratul maut ini .Aku mohon kepadaMU ya Allah, pindahkan semua sakit sakratul maut ini kepadaku ,janganlah umatku yang menangungnya.jangan umatku ya Allah,jangan umatku, ummati ummatiii..."
dan kemudian meninggalah Rasulullah.
hiks, merembes air mata. Setelah
kembali membaca dan mendengarkan cerita tersebut, membuat saya
tersadar dan kembali mengingat betapa nabi Muhammad begitu mencintai
kita,
buktinya apa? terbukti pada penghujung kematiannya, beliau menyebut nama
kita beberapa kali
Beliau, mendoakan kita supaya sakitnya rasulullah jangan sampai terjadi dikita, sedangkan kita? sering lupa :(
Mengingat saja terkadang, apalagi mendoakan beliau, ya Rasul maafkan umatmu ini
ummati.. ummati
yang artinya umatku umatku...
Beliau, mendoakan kita supaya sakitnya rasulullah jangan sampai terjadi dikita, sedangkan kita? sering lupa :(
Mengingat saja terkadang, apalagi mendoakan beliau, ya Rasul maafkan umatmu ini
tapi teman, semuanya belum terlambat, Mari kita mencoba belajar, baca kisah hidup beliau, pelan-pelan mulai kita mendoakan beliau, berterimakasih kepada beliau, mengingat beliau memuji beliau, shalawat untuk beliau, minimal 10x sehari
"allahuma Shali Alla Muhammad WaAla'Ali Muhammad"
0 comments: