KEISTIQOMAHAN ITU MAHAL
setelah membahas kesulitan itu perlu , lalu dilanjutkan setelah makan yang kami santap, perbincangan dimulai dari hesti kembali yang berkata "ohya ros, aku belum cerita ya"
lalu hesti bercerita ada sebuah kisah
"seorang ketua dari sebuah kajian, yang awalnya ia selalu mengikuti kajian itu aktif lalu tiba2 menghilang. dan selain itu ia melakukan aktivitas pacaran, dan berbusana layaknya bukan seorang muslimah"
lalu ia melanjutkan
"kenapaa aku cerita kaya gini? bukan untuk mengambil sisi negatifnya tapi positif, disini dari cerita ini bisa disimpulkan adalah masalah keistiqmahan, ada apa dengan keistiqomahan? ya ternyata keistiqomahan itu mahal. coba lihat dari cerita tersebut padahal ia berada dilingkaran yang baik bukan? banyak orang bisa memulai, tapi untuk bertahan? gak semudah itu kan!
dan gue menyimak dengan penuh angguk (pertanda mengerti), "jadi gmna hes sebaiknya?"
"nah itulah mengapa kita membutuhkan partner, buat saling motivasi mengingatkan, kalo ada salaah satu khilaf bisa diingatkan,terus cari yang bisa mengingtakna kita, kumpul sama orang2 yang udah istiqomah, kalo sendiri kadang kan sering down up kaya dicave gitu aku suka banget berasa tercharger semngatnya"
sama hes aku juga belum istiqomah :(
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
gue setuju banget apa yang dibilang hesti....
bahwasanya emang bener buat ditahap istiqomah(disiplin,bertahan) itu emang jauuuuh lebih susah dibanding sudah dimulai. perlu tekat yang membutuhkan ekstra tenaga! apa gue udah bisa dibilang istiqomah? belum, lagi belajar :( ayo siapa yang mau saling mengingtakan?merapat merapat yuuuk ;D
dan siapa yang sama merasa, bertahan melakukan sesuatu lebih sulit daripada memulai sesuatu? ngacuuung~
:D
0 comments: