minoritas dari mayoritas
Mau menceritakan hasil belajar
dengan seseorang, masih inget postingan terakhir gue? Belajar bisa dari mana
aja, sama siapa aja dan kapan aja. Yup masih bersinambungan dengan topik
kemarin yang gue tulis
Begini kisahnya, Seminggu lalu gue
bertemu dengan seorang wanita umurnya sekitar 18 tahunan, jadi bisa bilang dibawah gue sih. Inilah pertemuan gue yang pertama kali
dengannyaa, dengan niat untuk menjelaskan sebuah produk yang gue mau
tawarin.(eh bukan MLM) yaa. Setelahnya
gue memberika penjelasan, kami berbincang hal yang singkat
dan
sampailah ke titik pada akhirnya gue menjadi pembelajar dan penyimak, mudahan
apa yang gue share bisa jadi pembelajaran dari wanita ini.
Ia bercerita tentang kehidupan sehari
harinnya menjadi mahasiswa, menurut gue sih mahasiswa luar biasa. apa bedanya? Baiklah nanti akan terlihat hehe.
ia kuliah di salah satu universitas internasional, yang rata rata anaknya gaul
trendy, dan mayoritas non muslim. Dan sebut saja R ini wanita yang gue bisa
bilang shalehah hehe.
Masyallah malu deh beneran. Ia memakai hijab yang bisa
dikatakan syar’i. Dari mulai ia bercerita bagaimana ia memulai berhijrah dari
yang tidak ber jilbab sampai akhirnya ia yakin dengan hijab syari’nya. Dari
pengakuannya hanya dia yang memakai hijab, bukan jilbab loh ya tapi hijab
dikelasnya, dan sekian banyak mahasiswa ia salah satunya yang memakai hijab syari jadi bisa dibilang bisa dihitung jari, dan kemudian betapa
berjuangnya ia menjadi minoritas dari mayoritas, dimulai banyak orang pada
awalnya ngeliat aneh, sampai ada yang bertanya kenapa harus pake jilbab?” ia
pun mengakui tidak mudah melawan arus yang sudah ada. Disetiap jalan ia melihat
betapa banyak orang melihat dia beda, diliatnya dari ujung kaki sampai kepala. hari liburnya ia masih pake buat cari ilmu agama islam sedangkan teman temannya liburan.
R hari itu benar mengajarkan gak usah malu utnuk mengerjalan dan melakukan
hal kebenaran walaupun minoritas dalam mayoritas. Menyimak ceritanya membuat gue terkagum kagum
malu. Gimana dengan kita ya? Apalagi yang nulis, udah berjuang dalam kebenaran
seperti apa? Walaupun lingkungan sekitar beda? Astaghfirullah.. terimakasih R sudah
mengajarinku padahal umurmu dibawah diriku J
0 comments: