Hati-hati dengan kata-kata yang membinasakan!

17:49 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments






Ada seorang laki-laki  berumur 25 Tahun, bernama Andro.  Terlihat laki-laki tersebut dari penampilan dan gestur tubuhnya sedikit bungkuk jika berjalan, hidupnya seperti hanya dia dan Tuhan yang tahu, karena ia begitu asyik menjalani harinya tanpa banyak orang dan kawan yang menemaninya, semua diperkuat saat berbincang laki-laki tersebut menjawab seadanya tanpa basa basi.

Sampailah titik klimaksnya, ia merasa ada kejanggalan dalam hidupnya.  Bahwa ia mulai merasa kesepian dan merasa hidupnya tak seberuntung orang lain, ia  juga bertanya kepada Tuhan, kenapa belum ada wanita yang mau ia jadikan istri. Kemudian seakan ada yang mengerakannya untuk mencari jawaban yang ia tanyakan secara berulang-ulang, dengan tekad yang kuat ia mendatangi seorang psikolog untuk mengeluhkan masalah yang terjadi pada hidupnya.

Setelah melakukan konseling beberapa kali, terjadilah kesimpulan bahwa masa lalunya tepatnya masa kecilnya ia mengalami trauma yang hebat bahwa ia mendapatkan  bully-an verbal dari temannya, dan saat dirumah ia selalu dibandingkan dengan adiknya, hanya karena adiknya jauh lebih pintar dan cemerlang dalam prestasinya.

Dengan tangisan yang tersedu-sedu, ia menceritakan semua pada psikolog yang ia percayai, dan keluarlah kata kata dari laki-laki tersebut "iya aku gak berharga aku beda dengan yang lain, aku bodoh, benar kata ibuku, adiku memang bisa jadi banggaan, semua orang menganggap aku lemah."


Jleb! ternyata bertahun-tahun laki-laki tersebut menyimpan rahasianya begitu rapat. Hanya karena perkataan yang dilontarkan sang teman dan dibandingkan dengan sang adik membuat perilaku sang laki tersebut menjadi minder, dan merasa tak berharga.

Dari kisah tersebut, Dapat disimpulkan mungkin tak jarang kita menemui wujud laki-laki tersebut di banyak orang bahkan wujud laki-laki tersebut didalam diri kita.

Ternyata setelah di telusuri,  betapa hebat dan kuatnya sebuah kata-kata yang terlontarkan, bukan?
ia tak pernah hilang, iya, ia mengendap di alam bahwa sadar pikiran. dari kata semua akan berdampak   dalam bentuk perbuatan.  Jika kata kata tersebut menyakitkan,  ia akan berbisa dan siap membinasakan  mental dan jiwa seseorang.  Sebaliknya jika kata-kata tersebut terlontar dengan arahan , ia akan menguatkan dan membangun jiwa seseorang.


Saya juga baru menyadari, sebab kata-kata yang kita keluarkan benar-benar ada akan ada akibat yang timbul dari perkataan kita tersebut. Dedikit menyesal dan merenungi adakah dari kata-kata yang saya keluarkan  membinasakan mental dan jiwa seseorang? mengakibatkan seseorang  tersebut memiliki perilaku yang kurang baik karena trauma dengan kata-kata saya? Semoga Allah ampuni.

Mari kita belajar untuk lebih berhati-hati dalam berkata. Jangan mudah berkomentar kalo kita gatau, jangan mudah menghakimi, jangan mudah menyudutkan, jangan mudah mempermalukan seseorang terlebih didepan orang lain. ga maukan kita  adalah penyebab salah satu orang  tersebut menjadi trauma hanya kata-kata kita? Belajar belajar, berubah. Bismillah. 

0 comments: