Kebaikan Tak Senantiasa Terbalas

20:07 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

Setiap Idul Adha, Mama  Saya mempunyai tradisi dimana setiap setiap tahunnya membuat nasi uduk, dan nasi uduk tersebut dibagikan ke tetangga dan saudara yang dekat. Kemudian semalem, lagi proses memasak saya dan kaka bantu beliau, dan ntah kenapa tiba-tiba lisan saya menyeletuk




Nasi Uduk terenak buatan HJ.Masenah

siap-siap dikasih

"ka, ngapain sih kita repot-repot bagi nasi uduk, kan repot"
"ya udah tradisi"
tapi kan ka, mereka aja jarang bahkan mungkin ada yang gak pernah kasih kita apa-apa"
"hus! (agak bentak)  ga boleh gitu, namanya berbuat baik ga usah ngarep buat dibales, buat baik mah buat baik aja"
Jleb. Kata-kata kaka saya seakan-akan menampar dan menyadarkan saya! "berbuat baik ya buat baik aja ga perlu ngarep dibales" lalu jadi teringat bacaan buku yang sudah saya baca tentang  bab Kekekalan Energi buku Kubik Leadership karangan Inspirator Sukses Mulia. Buku itu membahas
 bahwa 
Kebaikan apapun yang kita beri akan balik kekita, namun ketika kita berbuat baik pada seseorang, belum tentu kebaikan itu dibalas oleh orang yang sama, bisa saja beda dan dalam bentuk yang berbeda pula. Yang jelas kebaikan itu seperti tabungan, semakin banyak kita berbuat baik kita akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga sebaliknya. 

AH! lagi lagi saya mendapatkan pelajaran dari kejadian yang sederhana, tapi sangat bermakna, terimakasih kak atas pelajarannya, saya sangat beruntung mempunyai keluarga dan ada salah satu sahabat saya yang selalu mengajarkan arti kebaikan yang sesungguhnya! Alhamdulillah :)


Selamat Hari Raya Idul Adha 1436H. Semoga keberkahan selalu menyertai kita dan mendapat hakikat atau esensi dari idul adha tersebut, yaitu Berkorban dan tunduk pada aturan Tuhan Yang Maha Esa :)

0 comments:

Lakukan 5 Tips Ini Untuk Melembutkan Hati

05:49 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments








Hal yang wajar jika manusia  tempatnya lupa dan khilaf, sama halnya ketika hati  lagi  merasa tinggi,  merasa paling benar dan merasa sempurna.  Maka,tugas  kitalah untuk melawannya, agar hati yang sedang goyah tidak menjadi keras.

Bukannya  Indah ketika  hati yang selalu tertaut padaNYA? Bukannya damai ketika hati merasa tenang? Pertanyaanya, Bagaimana cara untuk menaklukan hati agar tetap terjaga kelembutannya?


1.  Perbanyak membaca Al-Qur'an & Mendengar Murotal Al-Qur'an

Al-Qur`an merupakan nasehat dari Rabb semesta alam, firman dari Tuhan. Tiadalah seorang hamba membacanya melainkan dimudahkan baginya mendapatkan tuntunan (Ilahi) saat membacanya, karenanya Allah berfirman dalam Kitab-Nya :
 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS.Al-Qamar (54):17).

 2. Perbanyak Zikir (mengingat Allah)

Mungkin jika hati ini menjadi keras, kita luput dalam menyebut Asma-NYA?  Berapa kali kita mengingat Allah dalam keseharian kita? Berapa kali kita mengingat Allah ketika bahagia?

 “Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang. (Ra'ad:28)


3. Berinteraksi dengan orang yang kondisinya dibawah kita

Dengan begitu, hati kita menjadi lembut dan tersadar bahwa banyak orang yang dibawa kita yang menjadikan kita tak layak untuk meninggikan diri



4. Bersahabat dengan orang yang baik Agamanya

Karena teman yang baik agamanya akan selalu mengingatkan  dan menyemangati kita dikala merasa kufur. Dengan begitu hatipun akan selalu terjaga.

"Jika seseorang memiliki teman yang baik agamanya, maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak pula"

5. Perbanyak doa

Siapa yang dapat membolak-balikan hati kalau bukan Allah sang pemilik hati? maka solusi terbaik,  Berdoalah agar Allah selalu menjaga dan menguatkan hati agar senantiasa terjaga oleh kasih sayangNYA

 'Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.(HR. Tirmidzi) 


Selamat menjaga hati! Hati-hati dengan hati ya, Semoga kita selalu  dapat menjaga hati :)

0 comments:

6 Ciri Bahwa Ia Sahabat Sejatimu

19:48 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments


Diakah sahabat sejatiku?




Salah satu hal  yang patut disyukuri ialah ketika kita mempunyai sahabat. Dimana ada tempat untuk berkeluh kesah dan canda tawa.

Namun adakala kita bertanya-tanya apakah orang  yang ada didekat kita bisa dibilang sahabat atau bukan ya? Nah mari kita simak cara mengetahui apakah ia/mereka bisa disebut sahabat, cirinya ialah..

 1.  Ia tak segan untuk menegurmu di saat kamu sendiri, bukan disaat dengan sekumpulan banyak orang. | Karena ia paham, ia tak mungkin menyakiti dan mempermalukan sahabatnya didepan orang lain

2. Sahabat sejati, mencari dan meluangkan waktu untuk bertemu denganmu | alasan sibuk tak menjadi halangan untuk menemuimu. Karena kamu telah menjadi bagian hidupnya

3. Sahabat sejati, menyebutmu dalam doanya | Karena ia tau, bahwa doa yang bisa membuat persahabatan kalian menjadi kuat, karena  persahabatan bukan hanya tentang dunia namun tentang akhirat

4. Sahabat sejati menerima segala kekuranganmu | Karena ia paham kekurangan sahabatnya akan ia lengkapi dengan kelebihan yang ia miliki

5. Sahabat sejati , siap tertawa denganmu tapi juga tak malu untuk menangis didepanmu | karena ia paham, ada tempat yang nyaman untuk berbagi

6. Sahabat sejati membawa pribadimu menjadi lebih baik | Karena ia sadar menjadi baik bersama itu lebih memudahkankan daripada menjadi baik ketika sendiri.

Nah dari ciri ke enam diatas, sudahkah kamu memiliki sahabat sejati versimu?


"Good friends only know about best stories in your life, best friends have lived them with you-#Unknown"


0 comments:

Kisah Mengharukan antara Rasulullah dan Ukasyah

02:23 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

Kisah yang selalu begitu meneduhkan hati dan menurunkan air mata ketika membacanya, kisah antara Rasulullah & Ukasyah.


(sumber : Google)



Penghujung usianya, saat Rasulullah sudah mulai sakit-sakitan beliau meminta kaum muslimin untuk berkumpul dalam sebuah majelis di masjid Madinah, maka berkumpulah para sahabat memenuhi undangan Nabiyallah tercinta dan bersiap-siap untuk mendengarkan pesan apa yang disampaikan Rasulullah.

Setelah para sahabat berkumpul,Rasulullah segera naik mimbar seraya berkata dengan suara yang dalam

"Wahai kaum muslimin,siapa yang pernah aku sakiti?berdirilah!balas aku sekarang!karena aku tidak mau menerima balasan itu diakhirat." 
Mendengar apa yang dikatakan Rasulullah itu, tidak ada satupun yang berdiri. Akhirnya Rasulullah kembali bertanya 

"Wahai kaum muslimin,siapa yang pernah aku sakiti, berdirilah!  aku tidak mau menerima itu diakhirat."
Namun tetap tidak ada yang berdiri, hingga Rasulullah bertanya untuk yang ketiga kalinya, maka berdirilah Ukasyah sembari berkata

"Ya Rasullullah demi Allah,Demi Rasulullah,  demi Ayah dan Ibuku, andaikan engkau tidak berkata seperti ini 3 kali, aku tidak akan berdiri. tapi karena engkau tidak berhenti bertanya,akupun memberanikan diri untuk berdiri. ya Rasulullah ,ketika perang badar dulu,aku berdiri disebelahmu, entah dengan sengaja atau tidak,tongkatmu itu mengenai tubuhku. saaaaakit ya Rasulullah,..  maka hari ini aku ingin membalas memukulmu dengan tongkat itu, Wahai rasulullah"
Apa jawaban dari Rasulullah?

 "Wahai Ukasyah,jauh nian dari sikap kesengajaanku untuk memukulmu,tapi bila engkau menghendaki untuk balas memukulku,pukulah" 
Seketika suasana majelis menjadi gaduh,Rasulullah  dengan senyumnya mengangkat tangan memberi tanda agar para sahabat berlaku tenang,kemudian Rasulullah berkata kepada Bilal 

"Wahai Bilal, ambilah tongkat yang aku gunakan saat perang badar itu dirumah Fatimah."
Mendegar itu Bilal bergegas menuju rumah Fatimah, ia tak mampu berucap sedikitpun. Namun saat sudah berada dirumah Fatimah, ia ditanya oleh Fatimah untuk apa tongkat tersebut, bilal menjawab ;

" tongkat ini untuk memukul Rasulullah wahai Fatimah, hari ini beliau ingin dipukul dengan tongkat itu"
Lalu putri tercinta Rasulullah pun menjawab sambil berlinang air mata  

" Bukankah Rasulullah sedang sakit? siapa yang tega mau memukul Rasulullah?"
  
Bilal tidak menjawab. Walaupun demikian, Fatimah tetap melaksanakan perintah Ayahndanya.
Tongkat itupun dibawa ke masjid, lalu diserahkan kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah mengatakan

"Wahai Ukasyah , tongkat inilah yang aku gunakan diperang badar, ambilah dan pukulah aku dengan tongkat ini."
Saat akan menyerahkan tongkat itu, abu bakar berdiri

"Wahai Ukasyah,tega nian engkau,  Rasulullah sedang sakit,Wahai Ukasyah.Tega sekali engkau mau memukulnya." 
Apa jawaban Rasulullah? Rasulullah menjawab dengan penuh kelembutan  



"Wahai Abu Bakar,Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"
Lalu Umar menyusul berkata dengan kerasnya

"Wahai Ukaysah,mengapa engkau mau memukul Rasulullah padahal beliau sedang sakit?"
Rasulpun mengatakan hal yang sama  

"Wahai Umar Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"


Kemudian berdirilah Sayyidina Ali, seorang sahabat,anak paman sekaligus menantu Rasulullah yang sangat mengasihinya. 


"Wahai Ukasyah diantara yang hadir ditempat ini akulah yang lebih sering berada didekat Rasulullah, apakah engkau tega memukul Rasulullah dihadapanku? kau boleh memukul aku,Wahai Ukasyah. aku tidak tega melihat Rasulullah dipukul"

Rasulullah   menjawab lagi

"Wahai Ali Allah sudah tau kedudukanmu,duduklah!"


Lalu berdirlah Hasan dan Husain  Cucu Rasulullah sembari berkata :  

"Wahai ukasyah,bila engkau tidak mengenal kami,kami adalah cucu Rasulullah.mengqisaskan  kamu sama dengan mengqisaskan Rasulullah,maka pukulah kami. kau boleh pukul punggung kami ,perut kami, tapi janganlah engkau memukul Rasulullah,"
dan Rasulullah berkata kepada  Hasan dan Husain. 

"Wahai pengenang jiwaku, duduklah.!"
Kemudian Ukasyah berjalan mendekati Rasulullah, Para sahabat tercekat dalam keheningan, menahan tangis kesedihan, dalam waktu yang tak dalam, tongkat ini berpindah ke tangan Ukasyah.begitu tongkat tersebut diterima Ukasyah,ia berkata;  


"Wahai Rasulullah,ketika tongkat ini dulu mengenai tubuhku,aku tidak memakai baju,sekarang engkau memakai baju,sungguh tidak adil, wahai Rasulullah."

Separuh dari para sahabat yang berada di majelis tersebut berteriak tak kuasa menahan nangis mereka 

"Ya Rasulullah...." 


Sebagian lagi berteriak

"ya Ukasyaaaaah..tega-teganya engkau ya Ukasyaaah"

Rasulullah mengikuti keinginan Ukasyah. Beliau kemudian menanggalkan jubahnya sehingga terlihat bagian punggung dan dada beliau.

 Seolah tak menyiakan-nyiakan kesempatan itu Ukasyah meletakan tongkat dan memeluk Rasullullah erat-erat, sambil menangis ia berkata;

"Wahai Rasulullah,mana mungkin aku tega memukulmu?aku hanya ingin tubuh yang hina ini bersamamu dibumi akhirat,wahai Rasulullah


Setelah mendengar Ukasyah, kemudian Rasulullah bersabda didepan para umatnya

"barang siapa ingin melihat calon penghuni surga,lihatlah orang ini."

Mendengar sabdaan beliau, Para sahabat  kemudian ikut terharu.Setelah itu, Ukasyah dan para sahabat langsung pulang kerumah masing masing .

Rasulpun demikian,sesampainya Rasulullah dirumah,beliau mengalami sakit keras yang menghantarkannya pada keperihan momen sakratul maut. Rasulullah berkata:


"ya allah...sakit nian sakaratul maut ini .Aku mohon kepadaMU ya Allah, pindahkan semua sakit sakratul maut ini kepadaku ,janganlah umatku yang menangungnya.jangan umatku ya Allah,jangan umatku, ummati ummatiii..."

  dan kemudian meninggalah Rasulullah.



hiks, merembes air mata. Setelah kembali membaca dan mendengarkan cerita tersebut, membuat saya  tersadar dan kembali mengingat betapa nabi Muhammad begitu mencintai kita, buktinya apa? terbukti pada penghujung kematiannya, beliau menyebut nama kita beberapa kali

ummati.. ummati 


                       yang artinya  umatku umatku...


 Beliau, mendoakan kita supaya sakitnya rasulullah jangan sampai terjadi dikita,  sedangkan kita? sering lupa :( 

Mengingat saja terkadang, apalagi mendoakan beliau, ya Rasul maafkan umatmu ini


tapi teman, semuanya belum terlambat, Mari kita mencoba belajar,  baca kisah hidup beliau, pelan-pelan mulai kita mendoakan beliau, berterimakasih kepada beliau, mengingat beliau memuji beliau,  shalawat untuk beliau,  minimal 10x sehari

"allahuma Shali Alla Muhammad Wa
Ala'Ali Muhammad" 

0 comments:

Kenangan Itu Seperti Hantu

00:54 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

Kenangan, suatu yang indah tapi sulit dilupakan
Kenangan,  hal bahagia yang berat dilepaskan
 
 
ah iya, Kenangan.  memang begitu  kali ya dia. Mungkin dia ingin selalu bersama dan tak terpisahkan,.Iya jadi, beberapa waktu lalu saya pernah mengalami syndrom terlena akan kenangan. 
 
Selalu bertanya dalam hati 'kapan ya bisa kaya gitu lagi, kenapa ya sekarang beda dengan masa lalu,gak berhakkah buat bahagia pada masa sekarang?"
 
Alhasil, yang saya rasakan hidup saya stuck dan disitu-situ aja. dan saya jadi bertanya-tanya kenapa ya sama gue? tau  gak sih  yang lebih parahnya ?  hidup saya jadi melempep, ga semangat, membandingkan terus, gelisah.. dan mengkhayal yang gak-gak (jangan ikutin ya) ya gitu  karena terlalu 'Asyik' sama si kenangan itu. plak! mungkin, karena saya gak bangun-bangun akhirnya Allah menegur saya dengan cara-NYA. Thx Allah  :)
 
Setelah tersadar  dari mimpi dan pemikiran yang panjang, ternyata oh...   jawabannya adalah saya  hanya fokus  dengan  masa lalu dan si kenangan itu.
 
kemudian super-ego lagi mendominasi diri, ia pun berkata "begitulah ros! ketika kita hanya fokus pada kenangan masa lalu, hidup kita ga akan pernah maju! ga enak kan? ayo move ON! bangun kebahagiaan pada masa sekarang, yang lalu biarkanlah berlalu,  karena bahagia bukan cuma untuk masa lalu, tapi bahagia pantas untuk dibangun untuk masa sekarang "
 
Alhamdulillah. dengan tertatih saya kembali bangun dan bergerak untuk  hidup di masa sekarang, terlena membuat saya melana.. hiks.. 
 

Percaya deh.  masa lalu itu boleh diinget tapi cukup hanya sebagai alarm dan nolstagia aja, jangan sampai tenggelam, terjatuh.. apalagi sampai terlena, segera sadar dan bangun! Semangaaaat!   ‪#‎eaa‬

0 comments:

Seuntai Kata, Untukmu Sahabat

09:54 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

salah satu anugrah terindah hidup, mungkin salah satunya ialah memiliki Sahabat.

 siapa yang gak bahagia, ketika kita bahagia ia/mereka ikut merasakan kebahagian kita?

siapa yang ga terharu, ketika kita sedih dan  berduka. Ia/Mereka ikut merasakan dan bersedia mendengarkan curahan kesedihan kita bahkan mendoakan kita?


nah itulah yang saya alami, kenal dan dekat dengan sosok sahabat yang saya sangaaat belajar dari hidup dan pribadinya.

cantik, cerdas dan rendah hati. itu mungkin ya bisa digambarkan, walaupun pastinya setiap manusia punya sisi negatifnya, nah gunanya sahabat ialah meredam kekurangannya.

Dear Andyani Puspita Sari,



gak terasa ya udah 4 tahun kita bareng yang lain

tau ga ta? dari awal aku kenal dan liat kamu, aku tuh liat kamu ada "something special" yang itu harta karun kamu.

4 tahun bareng, kamu ternyata kamu ga berubah.

Aku bangga ta, punya sahabat sebaik kamu.

kamu tak mengenal orang untuk berbuat baik

kamu tak peduli bagaimana orang lain membalas kebaikanmu, kamu terus memberikan kebaikan itu

banyak hal yang kamu tau, dan kamu tak sungkan untuk berbagi hal yang kamu tau

taukah kamu ta? diam-diam banyak hal yang aku pelajari kalo sama kamu.

cara kamu berbuat baik

cara kamu memperlakukan orang lain

cara kamu memandang suatu masalah

cara kamu menasihati dan menemani orang lain


aku iri ta, aku belum setahap itu dalam berbuat baik.

aku inget banget kamu bilang

"jangan pernah takut buat baik, mungkin bukan dari orang itu kita dibalas, tapi pasti
 ada orang lain yang akan membalas kebaikan kita!"


dan ada lagi ta, kata-kata kamu yang buat aku selalu teriang


"Bersihin hati, semua itu  bermula dari hati, kalo hati kita jelek pasti kita dapat jelek, tapi kalo hati kita baik pasti kita dapat juga yang baik. kalo lagi hati kita jelek, lawan!"


bukan hanya itu,

"ga ada namanya manusia yang baik, yang ada yang berusaha baik"

 

 Makasih ta atas ilmu mahalnya, makasih atas motivasi & Inspirasinya!  tetaplah menginspirasi dan memotivasi.  I really lucky to know you!

ah  sekarang, jarak  memang sedikit menjauhkan, mudah-mudahan kebaikanmu selalu terasa dekat ya ta! :')

0 comments:

5 Kesalahan Fatal Sebaiknya kamu Hindari Saat Skripsi

08:58 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments





Skripsi merupakan tugas akhir dimana  setiap mahasiswa  tingkat akhir harus mengerjakan dan menyelesaikanya. mau gak mau, suka ga suka. karena  dengan begitu mahasiswa tersebut bisa dinyatakan bebas dan lulus, eh setelah melalui proses sidang pastinya ya! tapi tahukah kamu? namun, dalam mengerjakannya tak semudah membalik tangan loh! hehe. karena memperlukan kemampuan otak: karya tersebut harus original,  energi; beberapa kali harus bimbingan - revisi  dan tak lupa juga uang : ngeprint!

saya termasuk orang yang babak belur dalam menyelesaikan skripsi, maka dari itu saya mau membagi pengalaman murni, original yang sudah saya hadapi, agar apa? yang baca ini bisa belajar  & tidak mengalami apa yang saya lakukan, karena akan bersifat fatal dalam proses menyelesaikan skripsinya. apa aja itu?

1. Bermasalah=Trouble

 waktu awal-awal saya skripsi seminggunya saya mengalami masalah keluarga  yang bisa dibilang lumayan berat dan berdampak saya juga bermasalah saya jadi ga fokus, beban, dan akhirnya stress! beneran. beberapa kali akhirnya saya tidak bimbingan, dan apa yang saya tulis itu sama sekali ga nyambung.

saran : tanya dalam diri sendiri adakah saya ada masalah? Jika memang ada, sekecil apapun tolong selesaikan sebelum maju.  karena bisa berdampak sama nasib skripsimu. percaya ga percaya kalo dipsikologi aibmu, siapa dirimu sebenarnya akan keluar! hati-hati :P


2.  Ga paham teori

ini, juga terjadi sama saya,  pernah sekali saya ganti teori dan fenomena karena saya ga ngerti apa itu teori yang saya mau gunakan, antara fenomena dan teori ga nyambung. beberapakali saya ga paham apa maksud dari teorinya, hehe saya sedikit sotoy pake teori yang susah dicari. khususnya buat kamu yang anak psikologi paham teori itu sangat membantu kamu. karena psikologi itu menyambungkan antara teori dengan fenomena yang psikologis yang ga bisa terlihat.   bayangin saya baru paham teori yg saya pake itu di semester kedua skripsi.


saran : sebelum maju bimbingan baca sebanyak-banyaknya teori yang mau kamu gunakan, sambungkan ke fenomena. benarkah cocok? karena ada beberapa teori tumpang tindih dengan maksud teori lain, dan sebaiknya cari teori yang mudah banyak di jurnal indonesia. karena masih s1 ga perlu susah-susah. 


3. Cemas

nah ini sih bawaan ya, saya termasuk orang yang cemas dan panikan. setiap mau bimbingan  saya panik apalagi awal-awal saya takut banget ketemu pembimbing hehe. saya panik kalo salah gimana, kenapa salah? dan berefek jadi memandang dosen pembimbing kita ga baiklah inilah, padahal dimulai dari kitanya. dan setelah tau, kenapa saya demikian? karena saya takut sekali dinilai jelek hehe. jadi gitu deh susah diarahkan ke jalan yang lurus hehe.


saran : be positive ya! kalopun salah   jangan dijadikan beban. namanya belajar! tenangkan dirimu, terlebih buat kamu yang penakut dan pencemas, please dekati temanmu yang cuek dan berani karena begitu energi beraninya keluar, jangan sekali-kali menyendiri. sendiri itu menyusahkan. saat bimbingan bareng, kalo bisa ngerjain juga bareng. saling ngingetin dan nyemangatin


4. jarang baca & jarang nulis


walaupun saya termasuk yang lumayan suka nulis dan baca, ternyata belum cukup. saya pernah dibilang tulisan saya longkap-longkap,  ga nyambung. keriiing. karena apa? saya jarang baca, jarang nulis dan kaku.  hehe.


saran : banyak-banyak baca, diskusi, latihan nulis. karena skripsi itu murni hasil pikiran kamu, pembimbing cuma mengarahkan ga bisa sepenuhnya bantu kamu. kalo di psikologi kita hanya meletakan sumber sama plek dengan teori itu udah bisa dibilang plagiat, karena perlu di paraprasing (apa yang di teori, harus pake kata-kata kita sendiri)


5.  Menyepelehkan waktu

iya, saya kira saya pikir saya rasa, skripsi batas waktunya masih lama. "ah gapapalah ga bimbingan sekali, masih lama, ah ntar aja ngerjainnya" dan akhirnya saya merasa terlena dengan waktu dan membuat saya akhirnya ga ikutan wisuda bareng teman-teman saya hehe.


saran : gunakan waktu sebaik-baiknya, kejar sebisa kamu, jika mengalami kesulitan, gundah gulana, selesaikan, dekati dan datangi orang yang kamu anggap bisa mendengarkan kesulitan dan kegundahan kamu, saat waktunya bimbingan ya bimbingan, kalo bisa diluar bimbingan deketin aja diskusi sama dosen kamu, ga usah takut, hadapin! kalo di revisi, secepatnya deh kerjain. jangan ntar-ntar. 


nah itu dia 5 kesalahan yang bagi saya sangat fatal!  jangan sampe ada penyesalan dibelakang. mudah-mudahan kesalahan saya ga terulang di kamu ya cukuplah kesalahan saya yang mengalami. alhamdulillah Maha baik Allah, begitu tak terduga jalan yang IA berikan :)  menurut saya banyak banget kejadian spritual, pengalaman dan pelajaran saya menghadapi skripsi ini, ntah kenapa. i feel that.

so, sukses dan hadapi skripsi!  dan kuatkan mental karena akan ada banyak  pertanyaan :

 

"sudah sampai mana? bab berapa? kapan wisuda?kok ga selesai-selesai?" 

 

0 comments:

semua orang mau sukses tapi gak semua orang mau berproses

20:05 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments




Saya setuju banget dengan tweet-tweetan diatas yang diposting oleh  salah satu pengusaha muda yang cukup saya kagumi dan saya ikuti di media sosialnya. setelah baca,  dalem hati kaya mau ngomong "iya bangeeet!"

Kenapa iya banget? karena saya ngalamin bisa dibilang ya berkali-kali, huehehe. jadi begini ntah kenapa saya tuh suka banget ngamatin dan ngeliat orang yang "berpotensial" alias didalam dirinya tuh kaya ada sesuatu yang bisa dibilang berbakat lah ya namanya. biasanya tuh orang kaya gitu, tapi ngerasa dirinya nganggep  gak punya apa-apa, nah  jiwa helper saya  muncul tuh biasanya pengen banget jadi sahabat menuju impian dan kesuksesannya #eaa tapi iya.

Misal saya liat, dia kaya punya bakat nulis, pernah suatu ketika saya ajak buat ikut training penulisan pematerinya tuh sekelasa Ippho Santosa sama Asma Nadia kalo ga salah. saya sangat bersedia buat bayarin, tapi sayang dia menolak dengan alasan yang menurut saya klasik.  hiks.

Ada lagi saya liat ada seseorang yang emang bisa lah bakat guru, dia ngerti dan paham buat silabus dll. saya arahkan buat ia terjun langsung untuk mengelola TPA yang sedang saya jalani, saya arahkan buat baca buku  tentang mengajar ala siapa gitu aak lupa pokonya itu buku HITS deh. tapi sikapnya seperti enggan mau belajar lebih dikembangkan, untuk waktu juga masih sangat menyepelehkan dan memilih ego pribadi

Ntah kenapa saya sedih sekali, ketika orang yang kita mau bantu tapi kaya ga semangat buat dibantu.
beberapa kali saya kecewa, dan agak trauma untuk membantu orang #jujur #iyalebay tapi saya mikir dan belajar dari hal ini.... ternyata...

"semua orang mau sukses tapi  gak semua orang mau berproses" 

(Parafrasing quote)



 tapi, bagaimanapun kita ga bisa menyalahkan mereka gitu  juga sih, tapi harus belajar dari sendiri, ketika mau bantu orang, ya pilih-pilih juga kali ya. cari yang benar-benar pantas buat ditolong dan dibantu


0 comments:

Ibu,Aku bukan anak nakal!

20:05 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments



“ Kamu gitu aja gak bisa, bodoh banget”
“ Jangan naik-naik keatas, nakal banget sih kamu”

Kata demikian sudah tak asing di telinga kita, secara tak sadar banyak  ibu  memarahi anaknya yang berakibat keluarnya ucapan kasar,  dan  bukan lagi  hal yang tabu  ketika kita lihat seorang ibu dengan mudahnya  memukul anak. 

di Usia 5-7 Tahun Banyak gerak yang dilakukan usia tersebut  dianggap  sebagai merepotkan ibunya, seperti bergerak aktif lari kesana-kesini dan loncat-loncatan.  Kemudian dengan enaknya  seorang Ibu mengatakan  dan melabeli anak tersebut  dengan anak yang nakal, anak yang susah diatur, dan anak yang salah dimatanya.  


Benarkah demikian? Ternyata,  Jawabannya tidak, hal tersebut merupakan hal yang wajar pada masa perkembangannya. Karena menurut buku Psikologi Perkembangan karangan  Desmita  (2010) dilihat dari sisi teori Piaget pada usia anak demikian, anak  tersebut sedang mengalami  perkembangan motorik yang terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai dalam meloncat-loncat.  Maka terjawablah  kenapa banyak se-usia demikian dengan bahagianya loncat dan lari kesana-kesini. 


lagi lagi, Bukan hanya soal  pada gerak atau hiperaktif  yang dipermasalahkan.  Pada kemampuan berfikir yang biasa disebut dalam dunia psikologi adalah perkembangan kogntif,  tak banyak  juga seorang ibu melabeli sang anak  sebagai anak yang bodoh, anak yang aneh dan anak yang sulit menangkap.  Padahal faktanya? Kita sering melupakan bahwa  Tuhan menciptakan  sang anak dengan kemampuan  dan keunikan yang berbeda-beda. 


Ketika dilihat dari dunia psikologi anak yang memiliki kemampuan dan  mempunyai kelebihan disebut dengan anak berbakat, menurut Martison keberbakatan seseorang dapat dilihat dari  kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan berpikir kreatif dan produktif, kemampuan dalam bidang seni,  dan kemampuan psikomotor.

Maka dalam fenomena sehari-hari kita bisa lihat ada anak yang pandai dalam matematika, namun kurang di gerak fisik, atau ada yang pandai di musik namun ia tidak pandai dalam matematik.  

Terkadang hal demikian dilupakan dari Orang tua. Orang tua terus memaksa dengan kemauan dirinya agar anaknya terlihat pandai sesuai dengan ukurannya. Mungkin saja banyak anak yang mogok belajar atau yang tak minat dalam pelajarannya karena memang ia bukan mahir di bidangnya,  pertanyaannya sudahkah  kita melihat dari sisi lainnya? 

ketika kita mau belajar, Media akhir-akhir ini sedang dikagetkan dengan kecerdasan anak dari  Magician [red: pesulap] Corbuzier yang Ia bercerita bahwa Azka telah di diagnosis memiliki  gangguan Disleksia. Disleksia merupakan gangguan dimana sang anak memiliki kesulitan dalam hal membaca.
Namun kekurangan Azka perlahan dikubur oleh sang Ayah, yaitu Corbuzier dimana Ia terus mencari kelebihan sang anak di bidang lain yaitu Ia ingin  menjadi youtuber yang membawa kebahagiaan untuk orang lain.

Dalam memandang fenonema demikian, saya berkesempatan menghubungi Seorang Psikolog klinis lulusan UGM, yaitu Mariyana Widiastuti (8/6) Ia mengatakan fenomena demikian , ketika ibu dengan mudahnya melontarkan ucapan kasar termasuk kategori Bullying . Menurut saya, dengan  seorang ibu melabeli anaknya sebagai 'anak nakal' atau 'anak bodoh' ya bs dikatakan sebagai bullying secara verbal terhadap anak.. Karena si anak jadi mendapatkan perlakuan yang tidak  nyaman bagi dirinya.. “ ujar Mariyana

Hal tersebut sangat disayangkan oleh Psikolog dan juga seorang Ibu Muda ini,  karena banyak Ibu yang tidak menyadari bahwa akan terjadi dampak yang luar biasa bagi sang Anak kedepannya 

. Dampak dari bullying ibu terhadap anak  bisa berbagai macam bentuknya tergantung dari kepribadian yang dibentuk di anak dan lingkungan lain juga tentunya, misalnya : anak jadi tidak  prcaya diri/minder karena merasa dirinya tidak mampu,  sebaliknya si anak jadi mengembangkan perilaku agresif karena kata2 'nakal' terinternalisasi ke dalam dirinya.. Dampak lainnya potensi anak akan terhambat dan tidak berkembang.. Pada taraf yang lebih parah, anak bsisa saja jd depresi..” ungkap Mariyana,Mpsi.

Menurut pandang Psikolog muda Mariyana Mpsi  Ia  juga mengatakan bahwa terjadinya bullying  terhadap sang anak atau melabeli anak salah satunya ialah kurangnya pengetahuan tentang mengurus anak “bisa saja si ibu secara mental belum siap untuk mendidik anak, sehingga si anak sering mndapatkan  perlakuan yang  kurang baik dari ibunya, kurangnya pengetahuan si ibu tentang pengasuhan, sehingga Ibu tidak paham bahwa ddengan melabeli anak seprti itu dampaknya akan merugikan anak..”

Tak lupa juga ia memberi saran kepada para ibu ibu yang diamanahkan  seorang anak agar lebih berhati-hati dalam berucap dan bertindak pada anak, karena memang tidak langsung terlihat, namun akan berdampak pada masa depannya “ hendaknya para ibu ini membekali diri dengan  ilmu tentang pengasuhan anak, sehingga Ibu siap dan mampu untuk mendidik anaknya dengan  baik..” Tutup Psikolog cantik ini.

Jadi, wahai Ibunda, anakmu bukan anak nakal, ia  terlahir membawa keistimewaan dan kebanggaan  menurut versi masing-masing, kuatkan kelebihannya, maafkan kelemahannya. Mudah-mudahan jadi pelajaran untuk Kita semua! Aamiin.

0 comments:

Ini Dia 5 Pembeda Mental the Winner dan the Looser

19:58 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments




               

Siapa diri kita?  Faktor apa yang mempengaruhi hidup kita? Pengalamankah? Kondisi lingkungan atau kondisi fisik kita?


 Memang, tidak bisa dipungkiri,  banyak faktor yang mempengaruhi cara berfikir seseorang  dalam  menghadapi kehidupannya.   Semua tergantung mindset [pola pikir] yang ia punya. Jika ia memiliki mindset yang baik,  ia akan menghadapinya  dengan suka cita.  Hasilnya: ia memiliki mental the winner [sang pemenang].  Sebaliknya, jika ia memiliki mindset yang buruk, ia akan menghadapi  kehidupan dan masalahnya dengan duka cita. Hasilnya: ia mempunyai mental the looser [sang pecundang].
 Pertanyaanya kemudian, apa  sih pembeda antara mental the winner dan the looser? Berikut ini perbedaan mental the winner dan the looser menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya,  Self Driving.
5 Ciri Mental The Winner
1.       Ketika ada masalah, the winner akan mencari, mengakui kesalahannya  dan membuat langkah-langkah sistematis untuk mengatasinya.
2.       Ketika dalam tim atau berhubungan dengan orang lain, mental the winner selalu mengajukan diri untuk membantu orang tanpa perhitungan walaupun itu di luar tanggung jawab atau jobdesk-nya.
3.       Memiliki jaringan yang luas, sebab ia membangun jejaring sedari muda.
4.       The winner menyederhanakan hal sulit menjadi mudah.
5.       Selalu ingin belajar dan mencari tahu.
 5 Ciri Mental The Looser
1.       Ketika ada masalah, ia selalu mencari kesalahannya  pada pihak luar, bukan mencari solusi pada masalahnya.
2.       The looser sangat perhitungan dalam membantu orang lain dengan berkata: “Itu bukan bagian dan urusan saya!”.
3.       Membangun jaringan atau berhubungan dengan orang lain bukanlah hal yang penting untuk the looser, ia akan berkenalan saat ia butuh.
4.       Karena mempunyai beribu alasan, mental the looser mempersulit hal yang sebenarnya mudah, karena ingin menjauhi tugas tersebut.
5.       Merasa puas dengan apa yang ia punyai termasuk ilmu pengetahuan.
So, kamu berada di posisi mana? The Winner or The Looser? Semoga termasuk yang bermental the Winner, ya!


  

0 comments: