berkerudung. ada yang salah?

06:27 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

gak akan asing lagi  atau bukan sesuatu yang wah  ketika gue,lo atau kita naik angkutan umum alias sejenis mikrolet  pasti tak luput dari kehadiran  pengamen untuk  "menemani" perjlanan dengan senandung indah mereka 

siang tadi gue menikmati perjalanan di baluti dengan headset yang menempel ditelinga untuk meluncur ke suatu tempat, biasa lah  ada segerombolan pengamen keloter ke dua, haha kenapa gue bilang gitu? abisnya gak akan ada abisnya mereka ada, dan berkeloter gitu satu turun sepuluh memnanti untuk naik haha.. 

 lalu selepas mereka menyanyikan sebuah lagu (yang gak jelas)  mulailah alat andalan berupa topi dilepas...  yaa apa lagi... menandakan untuk taro uang yang di beri penumpang,saat itu  laki laki yang menyamperi para penumpang dan seorang wanita (masih satu team pengamen) terdengar suaranya  lantang di belakang " ayo mba mas kasih ke kita, bukan cuma itu aja, wanita itu bilang: " ayo mba mba yang pake kerudung kasih ke kita, biarin aja gak ngasih masuk neraka"   dengan nada kesal  


dalam hati, kasian sekali mba, dengan mudahnya mengucap kata neraka. pas gue nengok ia gak pake kerudung.. hehe...  berhubungan cerita siang itu jadi berfikir, sering gak sih orang yang berkerudung itu di jadiin kambing hitam kan? iya beranggapan orang berkerudng itu harus perfect, ketika mereka berbuat salah(sengaja or gak) langsung di tuding macem macem..  anehnya bukan orangnya tapi kerudung nya yang selalu di bawa-bawa. sering banget pasti denger : ah yang pake kerdung aja masih kasar, masih banyak yang pacaran"  dll.. dan kata yang hot topik, ah percuma pake kerudung kalo hatinya gak baik. mending jilbabin hatinya dulu deh.. hehe... 

agak sedih, karena gue termasuk yang berkerudung masih buanyaak banget yang beranggapan gimana sama yang berkerudung. padahal jelas beda antara akhlak dan kerdung. jadi, teringat kata seorang ustadz twitter yang fenomenal "yang berkerudung belum tentu baik dan beriman | tapi yang baik dan beriman sudah tentu berkerudung 

0 comments:

Jodohku! Maunya..

11:35 Rosyidah Arsyad @RossyArsyad 0 Comments

hey hey lama tak merekam kisah, kali ini mau bahas yang menurut gue HOTEST Topic tapi agak berat dan udah rana dewasa lagi.  muehehe.


 

beberapa hari yang lalu menghadiri pernikahan seorang teman, dan sebelumnya lagi abis ngobrol ngobrol juga dengan pengantin baru. dan gue bisa menyimpulkan keduanya memiliki persamaan, yaitu persamaan proses dalam menikah

apa itu? dari usut punya usut, pasangan ini menikah dengan proses ya bisa dibilang suci, tanpa menodai rasa cinta. mereka melalui dengan syar'i yaitu dengan TKW.  Taaruf (Re;Pengenalan) Khitbah  (Re:pertunangan) dan Walimah (Re;menikah)  subhanallah ya? 

salah satu yang menikah dan bersyukur sempat banyak ngobrol juga, ia bercerita proses pengenalanya hanya satu bulan. ya satu bulan, uniknya dan sweetnya si laki laki ini langsung melamarnya, percis kaya di film film "will you marry me?" uhg meleleh. kata kata yang gue inget banget, dia gak mau melewati pengenalan lama lama, takut ada penengah selain Allah. lalu ia meminta kepastian lelaki ini untuk memutuskan, dan akhirnya dengan tanggap laki laki ini memproses semuanya.

dari cerita diatas, siapa sih ya yang gak mau? yang gak pengen? tiba tiba layaknya pangeran dateng dan meminta kita menjadi pasanaganyya, pastinya dari setiap kita mau menikah, betul?  menanti pasangan yang siap berjuang bersama sama, terlebih bertemu banyaknya persamaan dengan kita. will you marry me? luar biasaaa:D


sebelumnya cuma cukup tau apa sih taaruf. dan jujur, agak maragukan taaruf. gimana bisa dengan proses yang begitu singkat "kita bisa kenal calon pasangan kita? gimana bisa kita tau pemikirannya kalo ngobrol harus ada perantaranya?" itulah pertanyaan yang begitu tanda tanya di dalam otak gue

 hem.. setelah bercerita perasaan ragu mulai yakin. kakanya bilang In sya allah bisa,asal kita yakin dan menyerahkan segalanya pada Nya. tiba tiba gue menyambungkan pikiran gue dari teman gue yang bisa dibilang pelaku nikah muda. pernah iseng tanya apakah pacaran berpengaruh dalam pernikahanny? ia pun dengan tegas juga membantah, gak gak beda bangeet. pas waktu pacaran sama nikah itu beda, gak menjamin pernikahan dan (parahnya) bisa mengenal pasangan lebih utuh lagi " dan dia juga menasihati gue kalo mau mutusin buat mikir dan perdalam lagi.

sangat berterimakasih pertemuan dengan mereka, ins syallah harus punya idealisme. lebih dari sekedar prinsip. mau menjalani hubungan suci haruslah melalui proses yang suci, jangan seperti noda, walaupun udah bersih tetap membekas bukan? lagi lagi teriang dengan tulisan mas @JayaYea " pacaran tidak membuat kamu dewasa, tapi beradegan dewasa"

mau kan orang yang menggengam erat tangan kita kelak, memeluk hangat dan mencium mesra itu  orang yang menjadi pertama dan terakhir dalam hidup kita. yang halal yang ter daftar di negara maupun agama yaitu suami alias its you  Kakanda :) kata mereka yang udah melakukan tanpa proses pacaran, beda loh ada sensainya tersendiri, ada deg degan malu malu gimana uh :>

yakin dan percaya, walaupun perkembangan zaman yang begituuu modern, trendy kaya sekarang ini pasti masih ada lelaki yang memuliakan wanita dengan jalan yang Allah ridhoi. semoga.

tetap menanti dalam taat and dream come true! yuk bareng bareng  :)



0 comments: